Logika atau dikenal dengan algoritma dalam bahasa pemograman, penggunaan algoritma sudah pasti menjadi hal yang penting dalam pemograman, tidak peduli bahasa pemograman apapun. Kali ini kita akan membahas logika menggunakan if else dan switch case, nanti kita akan lihat perbeda if else dan switch case.

Daftar Isi


Operator Logika

Sebelum kita membahas logika if else, terlebih dahulu mengenal oprator logika yang akan digunakan pada logika if else. Berikut operator logika, mungkin setiap bahasa pemograman ada beberapa yang berbeda.

==Operator sama dengan
< Kecil dari
> Besar dari
>= Besar sama dengan
<= Kecil sama dengan
!= Tidak sama dengan
<> Tidak sama dengan
& Operator dan
|| Operator ataua
and Operator dan
or Operator ataua

If else

Logika if else adalah logika yang paling sederhana, dimana proses logika hanya akan menghasilkan 2 kondisi, Kondisi A atau Kondisi B, Berikut contoh sederhana penggunaan logika if else untuk operator sama dengan (==).

//variabel input
$a=2;
$b=1;
//logika
if ($a==$b){
    echo "Kondisi A" ;
}else{
   echo "Kondisi B";
}

Nilai variabel $a akan dianggap benar jika bernilai sama dengan 1 ($b), selain dari 1 maka akan dianggap salah. Jika contoh diatas kita jalankan maka hasilnya adalah Kondisi B, karena nilai variabel $a tidak sama dengan $b.

Contoh lain menggunakan operator kecil dari (<), nilai variabel $a akan dianggap benar jika nilai $a berada dibawah kondisi yang ditentukan($b). Misal nilai kondisi yang ditentukan ($b) adalah 5, maka setiap angka dibawah 5 akan dianggap benar. Lihat contoh berikut:

//variable
$a=3;
$b=5;
//logika 
if($a<$b){
echo "Kondisi A";
}else{
echo "Kondisi B";
}

Jika contoh diatas kita jalankan maka hasilnya adalah Kondisi A, karena nilai variabel $a=3, ini bearti kecil dari 5 ($b).

Selanjutnya kita akan melihat penggunaan operator kecil sama dengan (<=), nilai akan dianggap benar jika nilai variabel $a berada dibawah atau sama dengan nilai kondisi variabel $b. Misal nilai kondisi variabel $b =5, maka semua nilai dibwah 5 atau sama dengan 5 akan dianggap benar. Lihat contoh berikut:

//variable
$a=5;
$b=5;
//logika 
if($a<=$b){
echo "Kondisi A";
}else{
echo "Kondisi B";
}

Jika contoh diatas kita jalankan, maka hasil nya adalah Kondisi A, karena nilai variabel $a masih memenuhi nilai kondisi yang ditentukan ($b).

Berikutnya kita akan melihat contoh penggunaan operator besar dari (>), nilai variabel $a akan dianggap benar jika nilai variabel $a lebih besar dari nilai kondisi variabel $b . Misal nilai kondisi variabel $b =7, maka semua angka yang lebih besar dari 7 akan dianggap benar. Lihat contoh berikut:

//variable
$a=5;
$b=7;
//logika 
if($a>$b){
echo "Kondisi A";
}else{
echo "Kondisi B";
}

Jika contoh diatas kita jalankan, maka hasilnya adalah Kondisi B, karena nilai variabel $a kecil dari 7 ($b), belum memenuhi syarat kondisi yang ditentukan.

Kita lanjutkan ke contoh berikutnya, menggunakan operator besar sama dengan (>=), nilai variabel $a akan dianggap benar jika nilai variabel $a lebih besar atau sama dengan nilai kondisi yang tentukan ($b). Contoh nilai kondisi yang ditentukan ($b) adalah 10, maka semua angka diatas 10 atau sama dengan 10, akan dianggap benar. Lihat contoh berikut:

//variable
$a=25;
$b=10;
//logika 
if($a>=$b){
echo "Kondisi A";
}else{
echo "Kondisi B";
}

Contoh diatas akan menghasilkan Kondisi A, karena nilai variabel $a lebih besar dari nilai kondisi yang ditentukan ($b).

Kita lanjutkan lagi ke contoh berikutnya operator tidak sama dengan (!=), nilai akan dianggap benar jika nilai variabel $a tidak sama dengan nilai kondisi variabel $b .Lihat contoh berikut:

//variable
$a=25;
$b=10;
//logika 
if($a!=$b){
echo "Kondisi A";
}else{
echo "Kondisi B";
}

Jika contoh diatas kita jalankan maka akan menghasilkan Kondisi A, karena nilai variabel $a tidak sama dengan nilai kondisi ($b).

Berikutnya kita akan melihat contoh penggunaan operator dan (and), kondisi akan bernilai benar jika nilai variabel $a sama dengan $b dan nilai variabel $c sama dengan nilai variabel $d. Jika salah satu dari 2 kondisi ini salah maka akan benilai salah.

//variable
$a=25;
$b=25;
$c=20;
$d=35;
//logika 
if($a==$b and $c==$d){
echo "Kondisi A";
}else{
echo "Kondisi B";
}

Jika contoh diatas kita jalankan maka akan menghasilkan Kondisi B, karena nilai variabel $c tidak sama dengan nilai variabel $d. Hasil akan bernilai benar jika semua kondisi bernilai benar.

Berikutnya kita akan melihat contoh penggunaan operator atau (or), Hasil akan bernilai benar jika salah satu kondisi terpenuhi/bernilai benar, $a=$b atau $c=$d. Lihat contoh berikut:

//variable
$a=15;
$b=25;
$c=10;
$d=10;
//logika 
if($a==$b or $c==$d){
echo "Kondisi A";
}else{
echo "Kondisi B";
}

Pada contoh diatas akan menghasilkan nilai benar Kondisi A, karena salah satu kondisi terpenuhi/bernilai benar, $c=$d.


If dan elseif

Logika if elseif memiliki lebih dari 2 opsi keputusan, sehingga kita bisa membuat lebih banyak opsi, dengan cara ini program bisa terlihat lebih cerdas. Mari kita lihat contoh berikut:

//variable
$buah="mangga";
//logika 
if($buah=='mangga'){
echo "Mangga rasanya manis";
}elseif($buah=='belimbing'){
echo "Belimbing rasanya asam";
}elseif($buah=='durian'){
echo "Durian manis tapi berduri";
}else{
echo "nama tidak dikenal";
}

Jika contoh diatas kita jalankan, maka hasilnya adalah Rasanya manis, karena nilai variabel $buah="mangga". Pada kondisi terakhir terdapat else kondisi terakhir ini akan dijalankan ketika kondisi sebelumnya tidak ada yang sesuai. Misal jika nilai $buah kita beri nilai "Rambutan", maka hasil yang tampil adalah nama buah tidak dikenal.

Kita lihat contoh lain menggunakan if elseif, kali ini kita akan membuat nama bulan 1-12. Lihat contoh berikut:

//variable
$bulan=1;
//logika 
if($bulan==1){
echo "Januari";
}elseif($bulan==2){
echo "Februari";
}elseif($bulan==3){
echo "Maret";
}elseif($bulan==4){
echo "April";
}else{
echo "nama bulan tidak ditemukan";
}

Untuk bulan 5-12 silahkan dilanjutkan sebagai bahan latihan ya, selamat mencoba.


Switch Case

Switch case merupakan jenis seleksi yang dirancangan khusus untuk menangani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah atau banyak alternatif penyelesaian. Mirip seperti if elseif, namun switch case tidak bisa menggunakan operator logika seperti or, and atau operator logika lainnya. untuk lebih jelas mari kita lihat contoh berikut penggunaan switch case.

<?php
//variable
$situs='anakjuragan';
//switch
switch($situs){
   case 'anakjuragan':
     echo "https://anakjuragan.com";
  break;
  case 'google':
     echo "https://google.com";
  break;
  case 'bukalapak':
     echo "https://bukalapak.com";
  break;
  default:
      echo "situs tidak ditemukan";
  break;
}

Penggunaan switch case, cukup mudah bukan? selanjutnya silahkan dikembangkan sesuai kebutuhan. Tentukan kapan harus menggunakan switch case dan kapan menggunakan if else.


Demikian artikel tentang if else dan switch case, jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke teman-teman agar mereka juga mendapatkannya.